Dua orang sahabat bernama Dirga dan Tara mengunjungi museum sejarah yang legendaris di kota mereka, Semarang untuk membantu paman Dirga, Om Hary yang menjadi penjaga museum karena sering maraknya pencurian barang di museum. Di tengah pekerjaan mereka, mereka menemukan sebuah artefak kuno yang aneh. Tanpa disadari, mereka secara magis diangkut ke masa lalu.
Ketika terbangun, mereka menyadari bahwa mereka berada pada periode sejarah yang berbeda. Dalam perjalanan mereka kali ini mereka terjebak dalam suatu timeline peristiwa pertempuran 5 hari di Semarang
Dua orang sahabat bernama Dirga dan Tara mengunjungi museum sejarah yang legendaris di kota mereka, Semarang untuk membantu paman Dirga, Om Hary yang menjadi penjaga museum karena sering maraknya pencurian barang di museum. Di tengah pekerjaan mereka, mereka menemukan sebuah artefak kuno yang aneh. Tanpa disadari, mereka secara magis diangkut ke masa lalu.
Ketika terbangun, mereka menyadari bahwa mereka berada pada periode sejarah yang berbeda. Dalam perjalanan mereka kali ini mereka terjebak dalam suatu timeline peristiwa pertempuran 5 hari di Semarang
Dua orang sahabat bernama Dirga dan Tara mengunjungi museum sejarah yang legendaris di kota mereka, Semarang untuk membantu paman Dirga, Om Hary yang menjadi penjaga museum karena sering maraknya pencurian barang di museum. Di tengah pekrjaan mereka, mereka menemukan sebuah artefak kuno yang aneh. Tanpa disadari, mereka secara magis diangkut ke masa lalu.
Setelah kaburnya tawanan jepang ke Jatingaleh, Maryono mendapatkan kabar bahwa sahabat seperjuangannya Yanto telah terluka parah dalam sebuah pertempuran di Jatingaleh. Tanpa mebuang waktu, Maryono meninggalkan istrinya dan putrinya untuk menjenguk Yanto
Sebuah Rumor beredar tentang Jepang yang telah meracuni reservoir Siranda, merasa bertanggungjawab Dr. Kariadi ditugaskan untuk menginvestigasi kebenarannya
Sepulangnya Maryono dari rumah sakit, ia disambut dengan pemandangan rumahnya yang telah di grebek
KIDOBUTAI yang sudah siap untuk bertempur, segera
dipenuhi dengan amarah dan dendam, Maryono membawa Dirga dan tara ke titik pertempuran. Disana dia melihat pelaku yang melukai keluarganya memakai kalung istrinya. Maryono dan Kenji saling tembak-menemabak di gedung Lawang Sewu sampai amunisi mereka habis
Di tengah-tengah kekacauan, Dirga melihat sebuah cahaya yang mirip dengan cahaya yang ada di museum, saat mereka berlari ke sumber cahaya itu mereka dihadang oleh sosok yang misterius