Chen Fan meninggal di tengah kesengsaraan ilahi, setelah mencapai puncak dunia kultivasi dalam waktu kurang dari 500 tahun. Entah bagaimana, terlepas dari kehilangan basis kultivasinya, ia dapat kembali ke masa mudanya sebagai mahasiswa yang tinggal di Bumi. Dia memutuskan untuk sekali lagi menapaki jalan menuju keabadian, dipersenjatai dengan pengetahuan yang telah dia kumpulkan di kehidupan masa lalunya, untuk menimpa kesalahan masa lalunya, menghilangkan penyesalannya yang tersisa, dan menetapkan fondasi spiritual yang kuat yang akan menjamin keberhasilan dalam upayanya yang tak terelakkan untuk sekali lagi naik ke bidang keberadaan lain.
Chen Fan meninggal di tengah kesengsaraan ilahi, setelah mencapai puncak dunia kultivasi dalam waktu kurang dari 500 tahun. Entah bagaimana, terlepas dari kehilangan basis kultivasinya, ia dapat kembali ke masa mudanya sebagai mahasiswa yang tinggal di Bumi. Dia memutuskan untuk sekali lagi menapaki jalan menuju keabadian, dipersenjatai dengan pengetahuan yang telah dia kumpulkan di kehidupan masa lalunya, untuk menimpa kesalahan masa lalunya, menghilangkan penyesalannya yang tersisa, dan menetapkan fondasi spiritual yang kuat yang akan menjamin keberhasilan dalam upayanya yang tak terelakkan untuk sekali lagi naik ke bidang keberadaan lain.
Indonesian
